PENGANTAR :
Persoalan Al-Kutub Al-Mu’tabarah telah menjadi wacana publik setiap person atau santri Nahdlatul Ulama. Mendiskusikan permasalah ini adalah sangat penting, karena permasalahan Al-Kutub Al-Mu’tabarah adalah satu dari beberapa permasalahan yang mesti dilalui oleh generasi untuk melakukan kontekstualisasi ajaran agama.
K.H. Husein Muhammad, pengasuh Pondok Pesantren Dârut-Tauhid, Cirebon, dan Pengelola Fahmina Institute, menyajikan makalahnya kepada kita. Makalah di bawah ini disampaikan dalam “Halaqah Revitalisasi Ajaran Salaf”, yang diselenggarakan atas kerjasama Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin, Badan Kerjasama Pondok Pesantren se-Jawa Tengah & DIY serta P3M Jakarta, bertempat di PP. Ihya Ulumuddin, Kesugihan, Cilacap, 25-26 Agustus 2003.
Silahkan membaca! (sam)
Persoalan Al-Kutub Al-Mu’tabarah telah menjadi wacana publik setiap person atau santri Nahdlatul Ulama. Mendiskusikan permasalah ini adalah sangat penting, karena permasalahan Al-Kutub Al-Mu’tabarah adalah satu dari beberapa permasalahan yang mesti dilalui oleh generasi untuk melakukan kontekstualisasi ajaran agama.
K.H. Husein Muhammad, pengasuh Pondok Pesantren Dârut-Tauhid, Cirebon, dan Pengelola Fahmina Institute, menyajikan makalahnya kepada kita. Makalah di bawah ini disampaikan dalam “Halaqah Revitalisasi Ajaran Salaf”, yang diselenggarakan atas kerjasama Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin, Badan Kerjasama Pondok Pesantren se-Jawa Tengah & DIY serta P3M Jakarta, bertempat di PP. Ihya Ulumuddin, Kesugihan, Cilacap, 25-26 Agustus 2003.
Silahkan membaca! (sam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar